Recently, the Indonesian Ulema Council forbids greetings and the like, that means people who are Muslim in Indonesia no longer allowed to say Merry Christmas and other holidays to peoples from different faiths. Much controversy related to this decision. MUI reasoned that by saying Christmas to peoples of different faiths, the Muslim’s people recognize the other religions as a truth or as recognition of the truth of the other religion.
Rabu, 19 Desember 2012
Controversy of saying "Merry Christmas"
Recently, the Indonesian Ulema Council forbids greetings and the like, that means people who are Muslim in Indonesia no longer allowed to say Merry Christmas and other holidays to peoples from different faiths. Much controversy related to this decision. MUI reasoned that by saying Christmas to peoples of different faiths, the Muslim’s people recognize the other religions as a truth or as recognition of the truth of the other religion.
Sabtu, 17 November 2012
Rise from long time hibernation
Sabtu, 07 Juli 2012
Mempertanyakan KeTuhanan
Udah lama gak update blog,maklum saya merupakan seorang siswa kelas 3 SMA yang baru aja selesai Ujian,jadi baru punya waktu buat update, nah postingan saya kali ini agak sedikit berat, tapi ya gapapalah dibaca aja dulu. Saya membuat artikel ini setelah berpikir sedemikian lama dan membaca berbagai sumber tentang sains, filsafat dan berbagai kepercayaan primitif dan beberapa paham yang mempertanyakan KeTuhanan, mari disimak ......
Tuhan. Apa yang terlintas di pikiran manusia ketika mendengar atau membaca kata ini. Suatu Pribadi yang dipercayai sebagian besar manusia sebagai pencipta alam semesta,Pribadi yang disembah oleh banyak agama dimuka bumi ini. Itu bagi sebagian besar manusia,namun tidak sedikit juga manusia yang mempertanyakan ke"Tuhan"an itu sendiri. Apakah Tuhan itu? apa Dia memang ada? bila Tuhan ada kenapa Dia tidak bisa kita lihat,kita sentuh,dengar,cium dan kecap? Mengapa keberadaan Tuhan seolah tidak terdeteksi oleh kelima panca indra kita? sesuatu yang tidak bisa kita indrakan berarti sesuatu itu sebenarnya tidak ada. Tunggu dulu, apa benar semuanya seperti itu? ada baiknya kita bahas secara singkat ttg keTuhanan itu sendiri
Banyak agama2 dimuka bumi ini yang mempercayai adanya Tuhan dan terbagi menjadi monotheistik yaitu yg mempercayai hanya ada satu Tuhan dan politheistik yang mempercayai ada banyak tuhan/dewa dan pantheistik yang menganggap segala sesuatu adalah bagian dari tuhan itu sendiri, termasuk anda dan saya.
Politheis,Monotheis, manakah yang lebih dahulu ada?
Kaum kaum skeptis yang meyakini bahwa sebenarnya agama diciptakan oleh manusia awal untuk membuat kehidupan dibumi menjadi lebih baik dari saat itu, manusia menciptakan suatu pribadi imajiner utk disembah dan sang pribadi imajiner itu "diimajinasikan" memiliki sifat2 baik yg tidak suka dengan sesuatu yang tidak baik dengan tujuan agar kehidupan umat manusia menjadi lebih baik karna adanya "pribadi imajiner" yang menuntut untuk ditaati. Dari pemikiran inilah manusia menciptakan patung2 dan dewa2 cetakan untuk disembah,dengan kata lain manusia menciptakan Tuhannya sendiri dan muncul-lah dewa2 politheistik. Ketika hidup tak kunjung membaik karna terlalu banyak dewa yang menguasai berbagai aspek sehingga terkadang menjadi pertentangan kepentingan antara penyembahan dewa yang satu dan yang lain,sehingga manusia memutuskan untuk "menyederhanakan" sistem politheistik tadi menjadi suatu konsep yang jadi cikal bakal monotheisme, yaitu adanya satu Dewa yang menjadi pemimpin tertinggi dewa2 lainnya dan akhirnya berujung pada monotheisme murni. Apa benar?
Setelah mempelajari konsep2 beberapa agama paling primitif di muka bumi ini, saya mengambil kesimpulan bahwa justru Monotheisme Murni-lah yang menjadi kepercayaan awal umat manusia!. Silahkan telusuri sendiri ke agama2 paling primitif yg masih bertahan hingga kini. Di agama asli suku batak,"Parmalin", jauh sebelum adanya 3 agama monotheis terbesar (Islam,Kristen,yudaisme) agama parmalin percaya akan sebuah konsep Monotheisme, adanya pribadi "Debata" yang Esa yang menciptakan alam semesta. Konsep monotheisme juga ditemui di China,penyebutan kata Tuhan dalam bahasa mandarin adalah "Tian" yang merujuk pada pribadi Tunggal sang "Penguasa Langit" yang menciptakan alam semesta dan segala isinya,mrmang dalam sistem agama china kuno terdapat dewa2 politheistik, namun pada mulanya tidaklah demikian, mereka mempercayai "Tian" yang Esa dan Maha Kuasa. "Tian" dilupakan karna banyak masyarakat china kuno saat itu mengalami kesulitan dari alam yang mereka yakini memiliki roh,(gunung,api,sungai,dll) sehingga mereka seringkali memberi sesajen kepada roh penguasa alam sekitar (roh batu, roh gunung, dll) agar roh2 itu tidak mempersulit kehidupan mereka sehingga lama kelamaan mulailah terkonsep adanya dewa2 politheisme yang memiliki kuasa namun tidak Maha Kuasa seperti Pribadi "Tian" yang esa,dan mereka mulai melupakan pencipta mereka sendiri. Konsep monotheisme juga bukan hanya muncul pada 2 agama tua diatas, tetapi bahkan dipedalaman india,afrika,eropa bahkan amerika (indian) memiliki konsep monotheisme dalam agama primitif mereka,jauh sebelum kedatangan misionaris2 kristen maupun pedagang2 muslim.
Deisme,Agnostisisme dan Atheisme
Deisme adalah suatu paham yang mempercayai adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta, namun juga menganggap bahwa Tuhan tidak lagi campur tangan dengan alam ciptaannya setelah proses penciptaan itu selesai. Agnostisisme merupakan suatu paham yang menyatakan bahwa keberadaan Tuhan itu sendiri tak dapat diketahui dan yang lebih ekstrim Atheisme yang meyakini bahwa "Tuhan itu tidak ada".Sebuah ironi yang tragis bahwa pada kenyataannya ketiga paham inilah yang paling TIDAK RASIONAL, karna justru ketiga paham inilah yang membanggakan rasio mereka, mempertanyakan konsep2 KeTuhanan dengan penelitian2 sains,evolusi maupun teori big bang yang mereka jadikan andalan untuk menjatuhkan konsep KeTuhanan. Menganggap alam semesta ini adalah sebuah kebetulan yang terjadi begitu saja dengan sendirinya adalah pemikiran PALING TIDAK MASUK AKAL yang pernah ada. Atheisme menganggap bahwa tidak ada yang menciptakan alam semesta ini atau dengan kata lain alam semesta menciptakan dirinya sendiri. Mengapa saya berpendapat bahwa atheisme,agostisisme maupun deisme justru merupakan paham yang paling tidak masuk akal/ irasional? Akan dibahas lebih lengkap dibawah (
Sains Membuktikan bahwa tidak ada “Tuhan?”
Benarkah penelitian2 sains terkini tentang alam semesta membuktikan ketidak-eksistensian “Sang Pencipta Agung” seperti yang selama ini dibangga2kan kaum atheis maupun agnostik dengan kebebasan berpikirnya?. Justru penelitian2 sains yang ilmiah tentang alam semesta yang sedemikian teratur dan kompleks ini justru MEMBUKTIKAN bahwa adanya sebuah rancangan cerdas dibalik terciptanya alam semesta, suatu campur tangan seorang pencipta yang meninggalkan jejak pada semua ciptaannya. Mari kita analogikan dengan kisah berikut :
“Doni dan ayahnya sedang pergi berpetualang ditengah pedalaman hutan belantara, namun ditengah hutan mereka menemukan sebuah kastil besar yang tak lagi berpenghuni. Kastil itu terbuat dari batu gunung yang tersusun rapi, lengkap dengan pahatan2 dan patung2 megah yang menghiasi dindingnya. Kastil itu terdiri dari berbagai ruangan dengan berbagai fungsi seperti kamar tidur, kamar mandi bahkan sebuah ruang penyimpanan senjata dan beberapa meriam kuno yang masih bisa berfungsi.”
Dari cerita di atas, orang paling bodoh di dunia pun tidak akan beranggapan bahwa kastil megah ditengah hutan itu tidak memiliki perancang dan pembangun, dan orang idiot pun juga tidak akan berkata bahwa kastil itu menciptakan dirinya sendiri, karna anggapan seperti itu merupakan anggapan di luar akal sehat, sebuah kebodohan yang sangat bodoh, Kastil itu pasti dibangun oleh campur tangan dengan tingkat kecerdasan yang tinggi sehingga bisa membuatnya sedemikian teratur. Bila sebuah kastil yang kecil itu dipercayai memiliki pencipta, apalagi dengan ALAM SEMESTA yang bukan saja maha luas tapi juga memiliki tingkat keteraturan yang luar biasa. Bagaimanakah kita menjelaskan tentang keteraturan sistem tata surya kita yang begitu pas, tidak bertabrakan antara planet yang satu dan yang lainnya, bagaimana kita menjelaskan ukuran bulan yang apabila dilihat dari bumi, ukurannya sama dengan matahari, padahal diameter keduanya jauh sekali berbeda. Bagaimana kita menjelaskan keteraturan sistem sel mahluk hidup, keteraturan yang sangat kompleks akan sistem otak dan mata manusia? Itu semua hanya sebagian kecil contoh keteraturan di tengah alam semesta ini, mungkinkah semua sistem yang sangat teratur ini tidak memiliki “Perancang” yang memiliki kecerdasan? bila anda masih menjawab tidak, maka bisa dipertanyakan tentang kewarasan otak anda ^^. Mengutip konsep plato, “Segala sesuatu memiliki penggerak, seperti halnya sebuah roda yang berputar, yang apabila terus ditarik mundur sampai kepada Pribadi Penggerak yang tidak Digerakkan yang kita sebut Tuhan. Maka dari itulah, mari kita tarik kesimpulan bahwa adanya “Perancang” dibalik alam semesta ini adalah sesuatu yang bisa terbantahkan dan Meniadakan Tuhan merupakan sesuatu yang irasional dan tidak masuk akal.
Untuk kaum atheis,agnostik dan deis, mari berpikirlah secara kritis dan rasional, jangan hanya menjadi seorang yang skeptis dan irasional, jejak sang pencipta bisa kita temukan melalui alam ciptaannya, sosok Pencipta Agung yang dari rancangan AgungNya lah kita tercipta dengan begitu unik dan teraturnya, sosok Pencipta Agung yang layak di sembah, bahkan manusia2 awal penghuni bumi pun menyadari hal ini, karna kita memiliki intelegensi dasar yang tahu bahwa kita memiliki pencipta, bukan terjadi dengan sendirinya ^^
Ps: mohon maaf ga nyantumin judul2 buku yang jadi referensi, sumbernya dari berbagai buku yang lupa judul dan pengarangnya dan melalui proses berpikir yang lama (
Senin, 28 Mei 2012
Mocca - Friends
Satu lagi lagu tentang teman, berikut liriknya ;))
Friend – Mocca
if anyone can fill my world
with joy and happiness
and cast away all of my
loniless
always there beside me
when i am down
and never left my face eith
frown
it’s you! yes, it is you my
friend who can make it all
come true
it’s you! yes, it is true a friend
in need is a friend indeed
if anyone can fill my world
with joy and happiness
and cast away all of my
loniless
always there beside me
when i am down
and never left my face eith
frown
when you’re around i wrap
my self in a pearly smile
when you’re around you light
the bulb inside my head
when you’re around i wrap
my self in a pearly smile
when you’re around you light
the bulb inside my head
when you’re around i wrap
my self in a pearly smile
when you’re around you light
the bulb inside my head
when you’re around i wrap
my self in a pearly smile
when you’re around you light
the bulb inside my head
So Long High School, I'll miss you soon..
Sore ini, angin sepoi2 berhembus pelan di sekitar lapangan itu, lapangan sebuah sekolah menengah atas yang didalamnya aku mengecap pendidikan selama 3 tahun. Sebuah sekolah yang mengukir banyak cerita, kenangan, dan impian2 masa muda. Di sisi kiri lapangan tampak beberapa orang tua murid yang wajahnya kelihatan tegang, disisi kanan terlihat beberapa orang murid kelas XII yg sama cemasnya dgn beberapa org tua murid td,begitu pula dengan aku. Detak jantungpun mulai mengencang, darah terasa berdesir keras. Kulihat jam dihandphone menunjukkan pukul 15.46 WIB, guru mulai mengumumkan kalau kelulusan akan dibacakan dikelas masing2 dan para orang tua murid pun masuk kekelas anaknya masing2.
Udahan yah nulis gaya cerpennya,saya gak mau bertele2 lagi ngikutin gaya penulisan yg terasa sangat buang2 waktu kayak diatas,selain bacanya bosen,saya jg kurang bakat nulis cerpen. Oke singkat cerita papa saya masuk kekelas dan pas keluar saya liat wajahnya udah sumringah senyum2 sambil mendekat dan bilang sebuah kalimat yang sangat membuat saya lega setengah mati, "vid,kamu lulus nak!" wah, bener2 lega tau kalo perjuangan saya selama ini gak sia2, sebuah perjuangan selama 3 taun yg penuh keringat dan air mata, berakhir dengan "Happy Ending", begitu ngedenger kalimat itu rasanya langsung ada backsound dari arah semak2, kedengeran kayak lagu avril-happy ending, tp setelah sadar,rupanya cuma pikiran saya yg lagi bervisualisasi. Gak penting banget.
Semua kenangan ini akan bermula ketika saya baru masuk SMA, begitu saya beli seragam putih abu pertama kali,langsung suka make2 sendiri dirumah,sambil ngaca dan bervisualisasi ( ank smanel yg dihipnotis si abang hipnoterapi pasti tau arti kata ini) kalau org didepan cermin itu adalah org terkeren didunia karna udh make seragam putih abu2. Saya yakin semua anak Sma juga pasti ngerasain yg saya rasain saat itu.
Kisah Sma itu gak akan terasa tanpa adanya bumbu2 cinta remaja atau biasa dikenal dgn cinta monyet. Di jenjang ini juga saya memgalami beberapa kisah, yg membuat sakit hati,senyum2 gak jelas bahkan kegalauan dan perasaan "so sweet" dan hal2 unyu unyu lainnya. Saya belajar banyak dari kisah2 ini,semua kejadian yg mendidik saya bagaimana harusnya bersikap sebagai laki2 yang tidak "ngarep" :) walaupun bermula dari ke"ngarepan" saya thd wanita,namun bekal dari pengalaman cinta monyet ini bisa saya bawa utk melangkah ke saat yg lbh serius nantinya.
Kisah pertemanan dan persahabatan juga gak akan bisa dilupakan,bahkan kisah inilah yg jadi bagian utama dalam perjalanan saya selama berseragam putih abu abu. Mulai dari pertemanan di masa awal saya di Sma yaitu masa2 kelas 1, mengenal beberapa dari teman yg akhirnya menjadi teman akrab saya selama 3 tahun ini membuat masa remaja ini jadi lebih berwarna. Dekilnya irfan,coolnya puri,kalemnya ogi,dan beberapa teman kls 1 saya yg ga bs saya sebutin satu2. Saya akan mengingat masa kelas 1,dimana waktu dituduh make gelek sm bu selma,waktu mgambil kates (pepaya) dipohon samping kelas dan makan bareng2. Juga dgn teman2 yg akhirnya jadi teman akrab saya mulai dari masa kelas 2, saya akan mengenang bagaimana nyenyesnya dedi, simplenya bawang, freaknya adit, juga reksa yg baru2 ini patah hati, doni yg cm 6 bln tp sgt berkesan,beberapa kejadian masa kls 2 yg tak akan terlupakan jg sangat byk, waktu menahan doni biar gak pindah ke palembang,waktu buka puasa bareng,waktu mungut sampah bareng2 karna telat,menikmati waktu texas tiap hari kamis sampe2 bu leni jd korban,waktu kelas XI IPS 5 menyapu bersih gelar juara classmeeting taun lalu,dan msh byk lagi.
Dan dimasa kelas 3 saya jg memgenal beberapa teman2 yg asik2,dedi reksa dan adit yg tetap bersama2 dgn saya sekelas sampe kls 3, juga ditambah ferdi yg merupakan exodus dari zimbabwe. Siti yang galak, ayu yang frontal,nabila yg santai,lady yang juga nyantai, beserta gerombolan ari dkk yg menemani kala ketawa2 dikelas bareng2, dori dan semua kata2nya yg jadi trendsetter di smanel, meldi yg setia sama dori,theo yg asik,bagas yg kadang rese namun asik,zudi yg gokil sekali,kecek yg coolnya bukan main, dan masih byk lagi teman2 yg kalo disebut satu2 bacanya jg bs sampe subuh. Juga gak lupa buat Indah junita, yg baru keterima sebagai mahasiswa undangan di UGM,salah satu sahabat saya, yg kata2 frontal dan humor vulgar yang kita dan dedi lantunkan tiap berkumpul akan slalu terngiang di telinga.
Juga guru2 yg pernah mengajar saya dari kls 1, ibu teti yg prnh saya dan teman2 kelas buat dia nangis,bu uli,guru fisika seleb yang asik,bu anda (yusmaniar), mami eva yulma yg benar2 mami kami disekolah,bu eva riana yg ramah tapi gila2an kalo ngasi tugas, sensei prima yg jd idola anak2 kls, sensei eka yg prnh nahan hape saya, bu erlina guru BK yg ramah, juga bu jus yg gak bisa marah dan suka ngasi mie goreng gratis, pak khaidir dan lelucon vulgarnya, pak asmadi yang srimulat banget, buk betty yg tegas tapi seru, ibu yulidarni yg senyum terus, pak yusuf yg easy going,pak watasman yg tanpa ekspresi, pak sofian yg baik bgt udh ngebolehin kami nongkrong di ruang ICT, ibu perpus yg namanya saya lupa yg suka menggil2 dan nanyain ttg hp dan facebook,pak firman yg keren abis main clarinetnya,pak aswen yg jd idola ferdi, pak tarigan juga yg sering menjagal rambut saya, buk rabai dan story of lolo gedang, buk leni yg penyabar,mam asni yg asik,mam evelin yg kadang error,buk suharni yg tegas dan peduli,buk riska wali kelas saya kls 2, alm. Pak syahrizal yg tegas dan berwibawa, buk esmin yg jadi trendsetter kata2 memang betulnya, buk sonta yg hard worker, pak idris yg pikun2an, pak syakban yg pendiam, pak mul,kepsek yg mengubah wajah sma 5, juga beberapa ibu ppl yg cantik2 dan pak busro, satpam smanel yg ramalannya jitu,abang headset, uda sate,nenek soto dan cucunya yg lucu, yuk lela dan masih byk lagi.
Terima kasih teman2, terima kasih guru2, karna kalian masa remaja ini jd penuh warna. Masa SMA saya memang udh berakhir dengan sebuah tulisan LULUS diamlop kita masing2,but our memories,it never ends. Mulai dari semua teman,semua guru,satpam,penghuni kantin,karyawan sampai gedung kelas,kursi,meja dan papan tulis yg pernah saya lihat, akan selalu ada di memori ini.
Mulai saat ini saya memasuki fase baru dalam hidup saya,menuju ke fase kedewasaan, bersiap menghadapi dunia dan meraih semua cita2 kita,teman2, berjanjilah suatu saat kita kembali lagi kesini, dengan impian yg sudah kita capai,dengan dunia yg sudah kita kalahkan. Sampai jumpa lagi, kenangan masa SMA....
Happy ending...
Rabu, 09 Mei 2012
Pasangan beda agama?? tapi si dia kan baiiiiiik bangeeeet...
Postingan kali ini gue copas dari notes facebooknya "Tuhan masih menulis cerita cinta" semoga isinya bisa menjawab semua keragu2an atau bahkan kebimbangan anak muda kristen yang punya problem seperti judul di atas.. Selamat membaca ^^
Guys, kali ini topiknya tentang pacaran
beda agama. Benernya kalo bicara soal
boleh atau tidak boleh, jawabannya as
clear as the sky. Ngga boleh. Why?
Because the bible said so.
Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap? 2 Kor 6 : 14
DONE. :p But now, I want to go a
little deeper.
“Kenapa pertanyaan ini bisa
muncul? Kalau sebenernya
jawabannya udeh jelas banget, kenapa
tetep ada org2 yg menanyakan hal
ini?”
Salah satu alasan yang sering gue
denger adalah,
“Co ini bae sekali cik. Jauhhh
lebih bae daripada temen2ku yang
Kristen. Bertanggung jawab, kerjanya
bener, sopan. Aku pernah beberapa
kali deket sama co-co yang Kristen tapi
mereka tuh ngga sebae co ini.”
Memang, itu fakta. Ngga jaminan
co Kristen itu lebih baik daripada co
yang bukan Kristen. Kadang justru org-
org non Kristen itu lebih baik, lebih
sabar, lebih pengertian, lebih romantic,
lebih bertanggung jawab, lebih sayang
anak-anak, lebih dewasa, ngatur uang
lebih pinter, dan segala lebih-lebih
yang laennya.
“Trus kalo gitu, ngga papa donk
cik?!”
Guys, a good man is not enough
but build a good marriage. A good
man IS NOT ENOUGH. Beneran guys, is
not enough … Marriage life is
wonderful but also very tough. That’s a
why only a good man is not enough.
I’ll tell you why it’s not enough …
Di dalam buku Fit To Be Tied, Bill
Hybels, ada 3 alasan kenapa Tuhan
memberi perintah untuk HANYA
menikah dengan orang-orang seiman.
Common Treasures
Guys, kalo kalian sudah bener-
bener lahir baru dan punya hubungan
pribadi dengan Tuhan Yesus, you’ll
know that God is our most precious
treasures. Tuhan itu harta kita yang
paling berharga. Kalau kamu pernah
ngerasain, hatimu dijamah, disentuh
sama Tuhan, kamu pasti tau bahwa
Yesus itu bener-bener yang paling
utama dan paling berharga.
Nah, ketika kita menikah, kita tentu
berharap kita bisa membagi kehidupan
kita dengan orang yang sangat kita
sayang. Kita bermimpi bisa share our
dreams, share our laugh, share our
hobbies, pokoknya share everything.
En kalo Yesus bener-bener yang utama
dalam hati kita, tentunya kita pengen
juga share itu ke pasangan kita! Tapi
apa jadinya kalo pasangan kita ngga
merasa bahwa Tuhan itu yang utama?
Bill Hybles cerita tentang
seseorang wanita yang sehabis
kebaktian dateng nyampirin Bill dan
bilang,
“Do you know what it’s like to
go home after a service like this and
be so filled with Gods grace that you
think you’re going to explode – but
… you can’t share that with your
spouse? It’s awful. God has forgiven
me from my disobedience, but
everyday I live with the pain of the
mistake I made years ago.” (Fit to
be tied, page 49)
Gue terpana pas baca itu. En
mikir, bener juga. Rasanya pasti
menyakitkan, kalo gue pulang
kebaktian, en dikuatkan luar biasa oleh
khotbah atau oleh puji-pujian, or gue
mendapat banyak berkat rohani,kita
lagi berapi-api banget en penuh
semangat berkobar-kobar, tapi
bukannya denger suami kita bilang,
“Wah Tuhan emank luar biasa!”,
bukannya ngeliat dia tersenyum dan
minta kita cerita lebih banyak lagi, yang
kita dapatkan justru suami yang
bengong, tetep asik nonton TV, atau
malah bilang, “Ngomong apa sih
kamu?”
THAT WILL BE AWFUL!
Atau ketika kita lagi sedih, lagi
down, lagi butuh dikuatkan, bukannya
suami yang bisa mendoakan kita,
bacain Alkitab, ingetin khotbah Pdt
minggu lalu, tapi suami kita cuman
diem aja. Atau bahkan kita ngga berani
share, karena takut dianggap, “Org
Kristen kok kerjanya ngeluh mulu …
katanya Tuhanmu hebat.”
Salah satu saat-saat paling indah
dalam pernikahan gue, adalah ketika
gue lagi takut, lagi kuatir, en gue bisa
dengan bebasnya bilang ama suami
gue, “Hun, aku takut … aku takut
banget. Tolong doain donk.” En abis
itu suami gue bakal doain gue. Rasanya
tuh lega, en bersyukur punya suami
yang bisa sama-sama diajak masuk ke
takhta Kasih Karunia Allah. Sama-sama
bisa berlutut en bicara pada Allah yang
sama tentang apapun.
Common Blueprints
Guys, ketika kita menikah, kita
masing-masing masuk ke pernikahan
dengan idealisme dan impian masing-
masing. En seringkali impian itu
terbentuk dari pernikahan orang tua
kita. Entah kita pengen punya
pernikahan seperti mereka atau kita
justru NGGA PENGEN punya
pernikahan seperti mereka. :p
Masalahnya, seringkali, standart
kita dan pasangan kita berbeda, karena
keluarga kita berbeda. Nilai-nilai yang
dianut berbeda.
Nah, ketika kita dan pasangan kita
sama-sama orang percaya kepada
Yesus, kita tau bahwa standart yang
harusnya menjadi standart kita adalah
Alkitab. En ketika kita menemui
masalah dalam pernikahan, kita tau
kemana harus mencari jawaban. Di
dalam Alkitab! Tapi apa jadinya, kalo
kita dan pasangan kita punya standart
yang berbeda? En ngga punya
blueprint yang sama?? Kemana kita
harus mencari jawaban? Pusink toh.
En begitu juga dengan mendidik
anak. Kita perlu blueprint, anak-anak
ini mau dididik seperti apa. Kita mau
mereka jadi anak yang seperti apa.
Alkitab jelas kasih blueprint buat
mendidik anak. Tapi apa jadinya kalo
kita pengen menuruti perintah Alkitab
tapi pasangan kita tidak??
Minggu lalu, Tepen sama gue
pergi ke seminar parenting di sebuah
gereja. En it really touched my heart,
ketika ada kebenaran-kebenaran FT
yang penting dalam mendidik anak,
Tepen buru2 catet, en kadang2, dia
usap-usap perut gue dengan tampang
serius. He didn’t say anything but I
knew from his serious face that he’ll
take the responsibility to teach our kids
in God’s way very seriously. En sebagai
calon nyokap, ngga ada yang lebih
menggembirakan selaen tau bahwa
gue ngga harus memikul beban
mendidik anak-anak di dalam Tuhan
sendirian … but I have my God and my
husband as my teammate!
(soal anak-anak please read this free e-
book “Mencari Ayah Yang Baik Buat
Anak-anakku” http://
hanshinta1.blogspot.com/2011/10/
mencari-ayah-yg-baik-untuk-anak2ku-
part.html
Tapi apa jadinya kalo kita punya
kerinduan anak-anak dididik cinta
Tuhan, melayani di Gereja, tapi pas kita
mo ngajarin dia berdoa makan aja,
ayahnya bilang, “Ngapain doa-doa?
Emank Tuhan yang kasih kamu beras?
Kan Papa yang kerja keras!” That will
be awful!
Common Strength
Menurut gue ini salah satu alasan
utama, kenapa just a good man is not
enough. Guys, suka ngga suka, ngaku
ngga ngaku, sadar ngga sadar, kita itu
hidup di dunia yang kejam di dunia
yang penuh dosa, di dunia yang ngga
adil.
Sebagai anak Tuhan, kita tidak
kebal terhadap penderitaan. Tuhan
Yesus ngga pernah menjamin, kita
ngga akan ngalamin PHK, ngga akan
kena kanker, ngga akan mengalami
sakitnya ditinggal mati org2 yang kita
kasihi … Tuhan ngga pernah janjiin itu.
Kita bisa kena kanker, suami kita
bisa kehilangan pekerjaan, anak kita
bisa sakit bahkan mungkin meninggal
dalam kecelakaan, usaha kita bisa
bangkrut. All of this can happen.
Oh, tentu saja gue percaya pada
pemeliharaan Tuhan, tapi ingatkah kita
akan cerita Ayub? J Di mana Tuhan
sendiri yang mengizinkan semua
pencobaan itu terjadi dalam hidupnya
… (tentu saja Tuhan mengizinkan itu
terjadi karena Tuhan ingin mengasah
karakter Ayub dan memberkati Ayub
lebih luar biasa lagi. But when all that
disaster happen, ayub didn’t
understand … ayub menderita!)
We’ll never know what will
happen. We’ll never know.
Gue inget bulan kemaren, gue
cerita ama suami gue, tentang seorang
temen yang anaknya terkena autis. En
gimana perjuangan mereka suami istri
mendampingi anaknya sampai
anaknya bisa mengalami kemajuan
yang luar biasa. Bener-bener praise
God. Kalian tau apa yang dikatakan
suami gue?
“Well, you know, this also can
happen to us … tapi jangan kuatir. Kalo
itu terjadi, we’ll face it together.”
En gue senyum trus bilang, “Yup,
we’ll face it together with God.” :D
Tidakkah itu melegakan guys?
Tau bahwa anything can happen, but
we don’t need to worry, coz we have
powerful God! And we have each other
… Apapun yang terjadi, kita sama-
sama tau, kita bisa datang ke tahta
Kasih Karunia Bapa dan memohon
kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia,
kita bisa ambruk, bisa ngga kuat, tapi
Bapa kita yang berjanji akan
menguatkan kita.
Tapi apa jadinya kalo kita tidak
punya common strength …
Cowok sebaik apapun, hanya
manusia biasa. ketika badai kehidupan
mulai menerjang, yang kita butuhkan
bukan cowok yang baik tapi cowok
yang tau kemana dia bisa mendapat
kekuatan Ilahi untuk menopang dirinya
dan menopang keluarganya … Ketika
masalah dateng, kita ngga butuh
cowok baik, tapi kita butuh cowok yang
bersandar pada Tuhan. cowok yang
baik bisa ambruk ketika masalah silih
berganti, tapi cowok yang bersandar
pada Tuhan justru akan bangkit seperti
rajawali ketika masalah datang.
Yes 40:30-31 "Orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-
nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah."
That’s why only a good man is
not enough. We need a godly man to
build a godly marriage.
Waktu gue married, gue kutip one
of my fave poem di undangan dan di
liturgi.
Marriage takes three to be
complete. (By: Beth Stuckwisch)
It's not enough for two to meet, they
must be united in love by love's
Creator, God above.
Then their love will be firm and
strong; able to last when things go
wrong.
Because they've felt God's love and
know He's always there, He'll never
go.
And they have both loved Him in kind,
with all the heart and soul and mind.
And in that love they've found the way,
to love each other every day.
A marriage that follows God's plan
takes more than a woman and a man.
It needs a oneness that can be only
from Christ. Marriage takes three
Yup, gue setuju banget. Hanya dengan
tangan Tuhan, our love will be firm
and strong, able to last when things
go wrong!
Banyak hal di dunia ini bisa terjadi. En
hanya dengan kasih karunia Tuhan dan
Iman bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan, kita bisa maju terus,
bisa terbang dan bukannya terpuruk
ketika badai itu datang.
That’s why once again … a good man
is not enough …
Seorang temen gue, Shinta, yang nulis
Mencari Ayah Yang Baik Bagi Anak-
anakku, bilang begini,
A godly man is an imperfect
man that worships the perfect God …
and it’s the perfect God who will
mold and shape him to be more and
more like Jesus.
Gue setuju 1000% ama statement
di atas. Cowok yang godly (bukan
sekedar Kristen, sekedar pelayanan tapi
bener-bener cowok yang takut akan
Tuhan), itu bukan cowok yang
sempurna. Suami gue kagak
sempurna, tapi karena dia
menyembah Allah yang sempurna, krn
suami gue mengasihi Allah yang
sempurna maka Allah SENDIRI yang
akan turun tangan dan membentuk dia
untuk menjadi seperti Yesus. Bukan
kita, para wanita, para istri yang bisa
mengubah dia, cuman Tuhan yang
bisa.
En alasan terakhir guys, I want
you to look into God’s heart when He
gave that command to us.
Salah satu alasan kita menolak
untuk taat pada perintah Tuhan adalah
karena kita ngga mengerti hati-Nya.
Kita pikir Tuhan itu mau bikin kita
repot. Kita pikir Tuhan itu seneng kalo
kita ngga seneng. Kita pikir tuhan itu
‘JAHAT’, (oh tentu saja kita ngga
terang2an bilang Tuhan itu jahat, tapi
ketika kita mempertanyakan
perintahnya, sebenernya kita
meragukan bahwa Tuhan itu BAIK
dank arena Tuhan itu BAIK maka
semua perintah-Nya itu untuk
KEBAIKKAN juga).
Oke, bayangkan guys kalian pergi
lagi ikut hiking di suatu hutan. Nah
ketika jalan melewati satu jalan setapak
ternyata di ujung jalan setapak itu,
kalian ngeliat ada lobang besar penuh
ular di situ. HIIIII … gue paling takut
sama ular >.< Apa yang kalian lakukan?
Kalian pasti buru-buru balik, en ketika
ada temen-temen laen yang mau ke
jalan itu, kalian pasti bilang,
“JANGAANNN ke situ. Di ujung sono
ada lubang penuh ular bow!!”
Ketika kalian ‘melarang’ temen-
temen kalian buat ke sono, eh temen
bae kalian malah ngga percaya, dia
malah ngetawain kalian en bilang
kalian lebay. >.< what will you feel
guys?
Kesel karena ngga dipercaya …
Kesel karena malah diketawain. En
yang sangat mungkin, sedih … yah
sedih. Because your own bestfriend
nga percaya sama kalian, karena
sahabat kalian sendiri ngga percaya
kalo larangan kalian itu untuk
kebaikkan dia.
Kira-kira begitulah hati-Nya Tuhan
… Semua larangan di Alkitab itu Tuhan
berikan karena Ia tahu, di ujung jalan
yang sepertinya nikmat, baik, bagus,
ada lubang penuh ular. Ada tangisan,
ada ratapan, ada rintihan …
Ada jalan yang disangka orang
lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Amsal 14 : 12
En ketika kita terjatuh, kita
melanggar dan kita menangis, apa kita
pikir Tuhan akan bilang, “Ya udah …
sukurin loh. Ngga nurut sih!”
Ngga.
Tidak dilakukan-Nya kepada
kita setimpal dengan dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita
setimpal dengan kesalahan kita,
Mazmur 103 : 10
Tuhan juga menangis dengan
kita ketika kita menangis. Kalau kalian
liat, ibu-ibu yang anaknya sedang sakit,
siapa yang nangisnya lebih kenceng?
IBUNYA. Semua ibu kalo ditanya,
mending dia yang sakit apa mending
anaknya yang sakit pasti semua bilang,
mending dia yang sakit bukan anaknya.
Kalau manusia yang penuh dengan
dosa dan egois aja bisa begitu,
kebayang ngga sih guys, hati-Nya
Tuhan tuh kayak apa ketika kita
menderita bahkan karena kesalahan
kita sendiri??
Guys, trust HIS HEART. Perintah
menikah hanya dengan yang sepadan
itu bukan untuk membuat kalian
menderita! NO!! Justru Tuhan pengen
kalian menikmati pernikahan yang
indah, menikmati pernikahan dengan
suami yang bener-bener mau belajar
mengasihi kalian seperti Kristus
mengasihi jemaatt!!!
He doesn’t want to give you just a
happy marriage, He wants to give you a
fulfilling marriage so that through your
marriage you can GLORIFY HIS NAME!
He wants to use you and your spouse
to blessed the nation through your
marriage!! En Dia tau itu hanya bisa
terjadi, jika kalian menikah dengan
anak-Nya yang sekalipun ngga
sempurna tapi mau terus
disempurnakan oleh tangan-Nya. J
Bacaan ekstra :
http://
hanshinta1.blogspot.com/2010/06/
happy-or-fulfilling-marriage.html
(happy or fulfilling marriage?)
My fave quote dari tulisan di atas : I
would rather wait a thousand years
for that man who loves and fears the
Lord and live 1 fullfilled day of
marriage together, than wait a day &
live 1000 ‘just happy’ (or worse live
1000 miserable) days together.
(Ershinta Vid Neyst)
Pasangan beda agama?? tapi si dia kan baiiiiiik bangeeeet...
Postingan kali ini gue copas dari notes facebooknya "Tuhan masih menulis cerita cinta" semoga isinya bisa menjawab semua keragu2an atau bahkan kebimbangan anak muda kristen yang punya problem seperti judul di atas.. Selamat membaca ^^
Guys, kali ini topiknya tentang pacaran
beda agama. Benernya kalo bicara soal
boleh atau tidak boleh, jawabannya as
clear as the sky. Ngga boleh. Why?
Because the bible said so.
Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap? 2 Kor 6 : 14
DONE. :p But now, I want to go a
little deeper.
“Kenapa pertanyaan ini bisa
muncul? Kalau sebenernya
jawabannya udeh jelas banget, kenapa
tetep ada org2 yg menanyakan hal
ini?”
Salah satu alasan yang sering gue
denger adalah,
“Co ini bae sekali cik. Jauhhh
lebih bae daripada temen2ku yang
Kristen. Bertanggung jawab, kerjanya
bener, sopan. Aku pernah beberapa
kali deket sama co-co yang Kristen tapi
mereka tuh ngga sebae co ini.”
Memang, itu fakta. Ngga jaminan
co Kristen itu lebih baik daripada co
yang bukan Kristen. Kadang justru org-
org non Kristen itu lebih baik, lebih
sabar, lebih pengertian, lebih romantic,
lebih bertanggung jawab, lebih sayang
anak-anak, lebih dewasa, ngatur uang
lebih pinter, dan segala lebih-lebih
yang laennya.
“Trus kalo gitu, ngga papa donk
cik?!”
Guys, a good man is not enough
but build a good marriage. A good
man IS NOT ENOUGH. Beneran guys, is
not enough … Marriage life is
wonderful but also very tough. That’s a
why only a good man is not enough.
I’ll tell you why it’s not enough …
Di dalam buku Fit To Be Tied, Bill
Hybels, ada 3 alasan kenapa Tuhan
memberi perintah untuk HANYA
menikah dengan orang-orang seiman.
Common Treasures
Guys, kalo kalian sudah bener-
bener lahir baru dan punya hubungan
pribadi dengan Tuhan Yesus, you’ll
know that God is our most precious
treasures. Tuhan itu harta kita yang
paling berharga. Kalau kamu pernah
ngerasain, hatimu dijamah, disentuh
sama Tuhan, kamu pasti tau bahwa
Yesus itu bener-bener yang paling
utama dan paling berharga.
Nah, ketika kita menikah, kita tentu
berharap kita bisa membagi kehidupan
kita dengan orang yang sangat kita
sayang. Kita bermimpi bisa share our
dreams, share our laugh, share our
hobbies, pokoknya share everything.
En kalo Yesus bener-bener yang utama
dalam hati kita, tentunya kita pengen
juga share itu ke pasangan kita! Tapi
apa jadinya kalo pasangan kita ngga
merasa bahwa Tuhan itu yang utama?
Bill Hybles cerita tentang
seseorang wanita yang sehabis
kebaktian dateng nyampirin Bill dan
bilang,
“Do you know what it’s like to
go home after a service like this and
be so filled with Gods grace that you
think you’re going to explode – but
… you can’t share that with your
spouse? It’s awful. God has forgiven
me from my disobedience, but
everyday I live with the pain of the
mistake I made years ago.” (Fit to
be tied, page 49)
Gue terpana pas baca itu. En
mikir, bener juga. Rasanya pasti
menyakitkan, kalo gue pulang
kebaktian, en dikuatkan luar biasa oleh
khotbah atau oleh puji-pujian, or gue
mendapat banyak berkat rohani,kita
lagi berapi-api banget en penuh
semangat berkobar-kobar, tapi
bukannya denger suami kita bilang,
“Wah Tuhan emank luar biasa!”,
bukannya ngeliat dia tersenyum dan
minta kita cerita lebih banyak lagi, yang
kita dapatkan justru suami yang
bengong, tetep asik nonton TV, atau
malah bilang, “Ngomong apa sih
kamu?”
THAT WILL BE AWFUL!
Atau ketika kita lagi sedih, lagi
down, lagi butuh dikuatkan, bukannya
suami yang bisa mendoakan kita,
bacain Alkitab, ingetin khotbah Pdt
minggu lalu, tapi suami kita cuman
diem aja. Atau bahkan kita ngga berani
share, karena takut dianggap, “Org
Kristen kok kerjanya ngeluh mulu …
katanya Tuhanmu hebat.”
Salah satu saat-saat paling indah
dalam pernikahan gue, adalah ketika
gue lagi takut, lagi kuatir, en gue bisa
dengan bebasnya bilang ama suami
gue, “Hun, aku takut … aku takut
banget. Tolong doain donk.” En abis
itu suami gue bakal doain gue. Rasanya
tuh lega, en bersyukur punya suami
yang bisa sama-sama diajak masuk ke
takhta Kasih Karunia Allah. Sama-sama
bisa berlutut en bicara pada Allah yang
sama tentang apapun.
Common Blueprints
Guys, ketika kita menikah, kita
masing-masing masuk ke pernikahan
dengan idealisme dan impian masing-
masing. En seringkali impian itu
terbentuk dari pernikahan orang tua
kita. Entah kita pengen punya
pernikahan seperti mereka atau kita
justru NGGA PENGEN punya
pernikahan seperti mereka. :p
Masalahnya, seringkali, standart
kita dan pasangan kita berbeda, karena
keluarga kita berbeda. Nilai-nilai yang
dianut berbeda.
Nah, ketika kita dan pasangan kita
sama-sama orang percaya kepada
Yesus, kita tau bahwa standart yang
harusnya menjadi standart kita adalah
Alkitab. En ketika kita menemui
masalah dalam pernikahan, kita tau
kemana harus mencari jawaban. Di
dalam Alkitab! Tapi apa jadinya, kalo
kita dan pasangan kita punya standart
yang berbeda? En ngga punya
blueprint yang sama?? Kemana kita
harus mencari jawaban? Pusink toh.
En begitu juga dengan mendidik
anak. Kita perlu blueprint, anak-anak
ini mau dididik seperti apa. Kita mau
mereka jadi anak yang seperti apa.
Alkitab jelas kasih blueprint buat
mendidik anak. Tapi apa jadinya kalo
kita pengen menuruti perintah Alkitab
tapi pasangan kita tidak??
Minggu lalu, Tepen sama gue
pergi ke seminar parenting di sebuah
gereja. En it really touched my heart,
ketika ada kebenaran-kebenaran FT
yang penting dalam mendidik anak,
Tepen buru2 catet, en kadang2, dia
usap-usap perut gue dengan tampang
serius. He didn’t say anything but I
knew from his serious face that he’ll
take the responsibility to teach our kids
in God’s way very seriously. En sebagai
calon nyokap, ngga ada yang lebih
menggembirakan selaen tau bahwa
gue ngga harus memikul beban
mendidik anak-anak di dalam Tuhan
sendirian … but I have my God and my
husband as my teammate!
(soal anak-anak please read this free e-
book “Mencari Ayah Yang Baik Buat
Anak-anakku” http://
hanshinta1.blogspot.com/2011/10/
mencari-ayah-yg-baik-untuk-anak2ku-
part.html
Tapi apa jadinya kalo kita punya
kerinduan anak-anak dididik cinta
Tuhan, melayani di Gereja, tapi pas kita
mo ngajarin dia berdoa makan aja,
ayahnya bilang, “Ngapain doa-doa?
Emank Tuhan yang kasih kamu beras?
Kan Papa yang kerja keras!” That will
be awful!
Common Strength
Menurut gue ini salah satu alasan
utama, kenapa just a good man is not
enough. Guys, suka ngga suka, ngaku
ngga ngaku, sadar ngga sadar, kita itu
hidup di dunia yang kejam di dunia
yang penuh dosa, di dunia yang ngga
adil.
Sebagai anak Tuhan, kita tidak
kebal terhadap penderitaan. Tuhan
Yesus ngga pernah menjamin, kita
ngga akan ngalamin PHK, ngga akan
kena kanker, ngga akan mengalami
sakitnya ditinggal mati org2 yang kita
kasihi … Tuhan ngga pernah janjiin itu.
Kita bisa kena kanker, suami kita
bisa kehilangan pekerjaan, anak kita
bisa sakit bahkan mungkin meninggal
dalam kecelakaan, usaha kita bisa
bangkrut. All of this can happen.
Oh, tentu saja gue percaya pada
pemeliharaan Tuhan, tapi ingatkah kita
akan cerita Ayub? J Di mana Tuhan
sendiri yang mengizinkan semua
pencobaan itu terjadi dalam hidupnya
… (tentu saja Tuhan mengizinkan itu
terjadi karena Tuhan ingin mengasah
karakter Ayub dan memberkati Ayub
lebih luar biasa lagi. But when all that
disaster happen, ayub didn’t
understand … ayub menderita!)
We’ll never know what will
happen. We’ll never know.
Gue inget bulan kemaren, gue
cerita ama suami gue, tentang seorang
temen yang anaknya terkena autis. En
gimana perjuangan mereka suami istri
mendampingi anaknya sampai
anaknya bisa mengalami kemajuan
yang luar biasa. Bener-bener praise
God. Kalian tau apa yang dikatakan
suami gue?
“Well, you know, this also can
happen to us … tapi jangan kuatir. Kalo
itu terjadi, we’ll face it together.”
En gue senyum trus bilang, “Yup,
we’ll face it together with God.” :D
Tidakkah itu melegakan guys?
Tau bahwa anything can happen, but
we don’t need to worry, coz we have
powerful God! And we have each other
… Apapun yang terjadi, kita sama-
sama tau, kita bisa datang ke tahta
Kasih Karunia Bapa dan memohon
kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia,
kita bisa ambruk, bisa ngga kuat, tapi
Bapa kita yang berjanji akan
menguatkan kita.
Tapi apa jadinya kalo kita tidak
punya common strength …
Cowok sebaik apapun, hanya
manusia biasa. ketika badai kehidupan
mulai menerjang, yang kita butuhkan
bukan cowok yang baik tapi cowok
yang tau kemana dia bisa mendapat
kekuatan Ilahi untuk menopang dirinya
dan menopang keluarganya … Ketika
masalah dateng, kita ngga butuh
cowok baik, tapi kita butuh cowok yang
bersandar pada Tuhan. cowok yang
baik bisa ambruk ketika masalah silih
berganti, tapi cowok yang bersandar
pada Tuhan justru akan bangkit seperti
rajawali ketika masalah datang.
Yes 40:30-31 "Orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-
nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah."
That’s why only a good man is
not enough. We need a godly man to
build a godly marriage.
Waktu gue married, gue kutip one
of my fave poem di undangan dan di
liturgi.
Marriage takes three to be
complete. (By: Beth Stuckwisch)
It's not enough for two to meet, they
must be united in love by love's
Creator, God above.
Then their love will be firm and
strong; able to last when things go
wrong.
Because they've felt God's love and
know He's always there, He'll never
go.
And they have both loved Him in kind,
with all the heart and soul and mind.
And in that love they've found the way,
to love each other every day.
A marriage that follows God's plan
takes more than a woman and a man.
It needs a oneness that can be only
from Christ. Marriage takes three
Yup, gue setuju banget. Hanya dengan
tangan Tuhan, our love will be firm
and strong, able to last when things
go wrong!
Banyak hal di dunia ini bisa terjadi. En
hanya dengan kasih karunia Tuhan dan
Iman bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan, kita bisa maju terus,
bisa terbang dan bukannya terpuruk
ketika badai itu datang.
That’s why once again … a good man
is not enough …
Seorang temen gue, Shinta, yang nulis
Mencari Ayah Yang Baik Bagi Anak-
anakku, bilang begini,
A godly man is an imperfect
man that worships the perfect God …
and it’s the perfect God who will
mold and shape him to be more and
more like Jesus.
Gue setuju 1000% ama statement
di atas. Cowok yang godly (bukan
sekedar Kristen, sekedar pelayanan tapi
bener-bener cowok yang takut akan
Tuhan), itu bukan cowok yang
sempurna. Suami gue kagak
sempurna, tapi karena dia
menyembah Allah yang sempurna, krn
suami gue mengasihi Allah yang
sempurna maka Allah SENDIRI yang
akan turun tangan dan membentuk dia
untuk menjadi seperti Yesus. Bukan
kita, para wanita, para istri yang bisa
mengubah dia, cuman Tuhan yang
bisa.
En alasan terakhir guys, I want
you to look into God’s heart when He
gave that command to us.
Salah satu alasan kita menolak
untuk taat pada perintah Tuhan adalah
karena kita ngga mengerti hati-Nya.
Kita pikir Tuhan itu mau bikin kita
repot. Kita pikir Tuhan itu seneng kalo
kita ngga seneng. Kita pikir tuhan itu
‘JAHAT’, (oh tentu saja kita ngga
terang2an bilang Tuhan itu jahat, tapi
ketika kita mempertanyakan
perintahnya, sebenernya kita
meragukan bahwa Tuhan itu BAIK
dank arena Tuhan itu BAIK maka
semua perintah-Nya itu untuk
KEBAIKKAN juga).
Oke, bayangkan guys kalian pergi
lagi ikut hiking di suatu hutan. Nah
ketika jalan melewati satu jalan setapak
ternyata di ujung jalan setapak itu,
kalian ngeliat ada lobang besar penuh
ular di situ. HIIIII … gue paling takut
sama ular >.< Apa yang kalian lakukan?
Kalian pasti buru-buru balik, en ketika
ada temen-temen laen yang mau ke
jalan itu, kalian pasti bilang,
“JANGAANNN ke situ. Di ujung sono
ada lubang penuh ular bow!!”
Ketika kalian ‘melarang’ temen-
temen kalian buat ke sono, eh temen
bae kalian malah ngga percaya, dia
malah ngetawain kalian en bilang
kalian lebay. >.< what will you feel
guys?
Kesel karena ngga dipercaya …
Kesel karena malah diketawain. En
yang sangat mungkin, sedih … yah
sedih. Because your own bestfriend
nga percaya sama kalian, karena
sahabat kalian sendiri ngga percaya
kalo larangan kalian itu untuk
kebaikkan dia.
Kira-kira begitulah hati-Nya Tuhan
… Semua larangan di Alkitab itu Tuhan
berikan karena Ia tahu, di ujung jalan
yang sepertinya nikmat, baik, bagus,
ada lubang penuh ular. Ada tangisan,
ada ratapan, ada rintihan …
Ada jalan yang disangka orang
lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Amsal 14 : 12
En ketika kita terjatuh, kita
melanggar dan kita menangis, apa kita
pikir Tuhan akan bilang, “Ya udah …
sukurin loh. Ngga nurut sih!”
Ngga.
Tidak dilakukan-Nya kepada
kita setimpal dengan dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita
setimpal dengan kesalahan kita,
Mazmur 103 : 10
Tuhan juga menangis dengan
kita ketika kita menangis. Kalau kalian
liat, ibu-ibu yang anaknya sedang sakit,
siapa yang nangisnya lebih kenceng?
IBUNYA. Semua ibu kalo ditanya,
mending dia yang sakit apa mending
anaknya yang sakit pasti semua bilang,
mending dia yang sakit bukan anaknya.
Kalau manusia yang penuh dengan
dosa dan egois aja bisa begitu,
kebayang ngga sih guys, hati-Nya
Tuhan tuh kayak apa ketika kita
menderita bahkan karena kesalahan
kita sendiri??
Guys, trust HIS HEART. Perintah
menikah hanya dengan yang sepadan
itu bukan untuk membuat kalian
menderita! NO!! Justru Tuhan pengen
kalian menikmati pernikahan yang
indah, menikmati pernikahan dengan
suami yang bener-bener mau belajar
mengasihi kalian seperti Kristus
mengasihi jemaatt!!!
He doesn’t want to give you just a
happy marriage, He wants to give you a
fulfilling marriage so that through your
marriage you can GLORIFY HIS NAME!
He wants to use you and your spouse
to blessed the nation through your
marriage!! En Dia tau itu hanya bisa
terjadi, jika kalian menikah dengan
anak-Nya yang sekalipun ngga
sempurna tapi mau terus
disempurnakan oleh tangan-Nya. J
Bacaan ekstra :
http://
hanshinta1.blogspot.com/2010/06/
happy-or-fulfilling-marriage.html
(happy or fulfilling marriage?)
My fave quote dari tulisan di atas : I
would rather wait a thousand years
for that man who loves and fears the
Lord and live 1 fullfilled day of
marriage together, than wait a day &
live 1000 ‘just happy’ (or worse live
1000 miserable) days together.
(Ershinta Vid Neyst)
Selasa, 08 Mei 2012
Pasangan beda agama?? tapi si dia kan baiiiiiik bangeeeet...
Postingan kali ini gue copas dari notes facebooknya "Tuhan masih menulis cerita cinta" semoga isinya bisa menjawab semua keragu2an atau bahkan kebimbangan anak muda kristen yang punya problem seperti judul di atas.. Selamat membaca ^^
Guys, kali ini topiknya tentang pacaran
beda agama. Benernya kalo bicara soal
boleh atau tidak boleh, jawabannya as
clear as the sky. Ngga boleh. Why?
Because the bible said so.
Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap? 2 Kor 6 : 14
DONE. :p But now, I want to go a
little deeper.
“Kenapa pertanyaan ini bisa
muncul? Kalau sebenernya
jawabannya udeh jelas banget, kenapa
tetep ada org2 yg menanyakan hal
ini?”
Salah satu alasan yang sering gue
denger adalah,
“Co ini bae sekali cik. Jauhhh
lebih bae daripada temen2ku yang
Kristen. Bertanggung jawab, kerjanya
bener, sopan. Aku pernah beberapa
kali deket sama co-co yang Kristen tapi
mereka tuh ngga sebae co ini.”
Memang, itu fakta. Ngga jaminan
co Kristen itu lebih baik daripada co
yang bukan Kristen. Kadang justru org-
org non Kristen itu lebih baik, lebih
sabar, lebih pengertian, lebih romantic,
lebih bertanggung jawab, lebih sayang
anak-anak, lebih dewasa, ngatur uang
lebih pinter, dan segala lebih-lebih
yang laennya.
“Trus kalo gitu, ngga papa donk
cik?!”
Guys, a good man is not enough
but build a good marriage. A good
man IS NOT ENOUGH. Beneran guys, is
not enough … Marriage life is
wonderful but also very tough. That’s a
why only a good man is not enough.
I’ll tell you why it’s not enough …
Di dalam buku Fit To Be Tied, Bill
Hybels, ada 3 alasan kenapa Tuhan
memberi perintah untuk HANYA
menikah dengan orang-orang seiman.
Common Treasures
Guys, kalo kalian sudah bener-
bener lahir baru dan punya hubungan
pribadi dengan Tuhan Yesus, you’ll
know that God is our most precious
treasures. Tuhan itu harta kita yang
paling berharga. Kalau kamu pernah
ngerasain, hatimu dijamah, disentuh
sama Tuhan, kamu pasti tau bahwa
Yesus itu bener-bener yang paling
utama dan paling berharga.
Nah, ketika kita menikah, kita tentu
berharap kita bisa membagi kehidupan
kita dengan orang yang sangat kita
sayang. Kita bermimpi bisa share our
dreams, share our laugh, share our
hobbies, pokoknya share everything.
En kalo Yesus bener-bener yang utama
dalam hati kita, tentunya kita pengen
juga share itu ke pasangan kita! Tapi
apa jadinya kalo pasangan kita ngga
merasa bahwa Tuhan itu yang utama?
Bill Hybles cerita tentang
seseorang wanita yang sehabis
kebaktian dateng nyampirin Bill dan
bilang,
“Do you know what it’s like to
go home after a service like this and
be so filled with Gods grace that you
think you’re going to explode – but
… you can’t share that with your
spouse? It’s awful. God has forgiven
me from my disobedience, but
everyday I live with the pain of the
mistake I made years ago.” (Fit to
be tied, page 49)
Gue terpana pas baca itu. En
mikir, bener juga. Rasanya pasti
menyakitkan, kalo gue pulang
kebaktian, en dikuatkan luar biasa oleh
khotbah atau oleh puji-pujian, or gue
mendapat banyak berkat rohani,kita
lagi berapi-api banget en penuh
semangat berkobar-kobar, tapi
bukannya denger suami kita bilang,
“Wah Tuhan emank luar biasa!”,
bukannya ngeliat dia tersenyum dan
minta kita cerita lebih banyak lagi, yang
kita dapatkan justru suami yang
bengong, tetep asik nonton TV, atau
malah bilang, “Ngomong apa sih
kamu?”
THAT WILL BE AWFUL!
Atau ketika kita lagi sedih, lagi
down, lagi butuh dikuatkan, bukannya
suami yang bisa mendoakan kita,
bacain Alkitab, ingetin khotbah Pdt
minggu lalu, tapi suami kita cuman
diem aja. Atau bahkan kita ngga berani
share, karena takut dianggap, “Org
Kristen kok kerjanya ngeluh mulu …
katanya Tuhanmu hebat.”
Salah satu saat-saat paling indah
dalam pernikahan gue, adalah ketika
gue lagi takut, lagi kuatir, en gue bisa
dengan bebasnya bilang ama suami
gue, “Hun, aku takut … aku takut
banget. Tolong doain donk.” En abis
itu suami gue bakal doain gue. Rasanya
tuh lega, en bersyukur punya suami
yang bisa sama-sama diajak masuk ke
takhta Kasih Karunia Allah. Sama-sama
bisa berlutut en bicara pada Allah yang
sama tentang apapun.
Common Blueprints
Guys, ketika kita menikah, kita
masing-masing masuk ke pernikahan
dengan idealisme dan impian masing-
masing. En seringkali impian itu
terbentuk dari pernikahan orang tua
kita. Entah kita pengen punya
pernikahan seperti mereka atau kita
justru NGGA PENGEN punya
pernikahan seperti mereka. :p
Masalahnya, seringkali, standart
kita dan pasangan kita berbeda, karena
keluarga kita berbeda. Nilai-nilai yang
dianut berbeda.
Nah, ketika kita dan pasangan kita
sama-sama orang percaya kepada
Yesus, kita tau bahwa standart yang
harusnya menjadi standart kita adalah
Alkitab. En ketika kita menemui
masalah dalam pernikahan, kita tau
kemana harus mencari jawaban. Di
dalam Alkitab! Tapi apa jadinya, kalo
kita dan pasangan kita punya standart
yang berbeda? En ngga punya
blueprint yang sama?? Kemana kita
harus mencari jawaban? Pusink toh.
En begitu juga dengan mendidik
anak. Kita perlu blueprint, anak-anak
ini mau dididik seperti apa. Kita mau
mereka jadi anak yang seperti apa.
Alkitab jelas kasih blueprint buat
mendidik anak. Tapi apa jadinya kalo
kita pengen menuruti perintah Alkitab
tapi pasangan kita tidak??
Minggu lalu, Tepen sama gue
pergi ke seminar parenting di sebuah
gereja. En it really touched my heart,
ketika ada kebenaran-kebenaran FT
yang penting dalam mendidik anak,
Tepen buru2 catet, en kadang2, dia
usap-usap perut gue dengan tampang
serius. He didn’t say anything but I
knew from his serious face that he’ll
take the responsibility to teach our kids
in God’s way very seriously. En sebagai
calon nyokap, ngga ada yang lebih
menggembirakan selaen tau bahwa
gue ngga harus memikul beban
mendidik anak-anak di dalam Tuhan
sendirian … but I have my God and my
husband as my teammate!
(soal anak-anak please read this free e-
book “Mencari Ayah Yang Baik Buat
Anak-anakku” http://
hanshinta1.blogspot.com/2011/10/
mencari-ayah-yg-baik-untuk-anak2ku-
part.html
Tapi apa jadinya kalo kita punya
kerinduan anak-anak dididik cinta
Tuhan, melayani di Gereja, tapi pas kita
mo ngajarin dia berdoa makan aja,
ayahnya bilang, “Ngapain doa-doa?
Emank Tuhan yang kasih kamu beras?
Kan Papa yang kerja keras!” That will
be awful!
Common Strength
Menurut gue ini salah satu alasan
utama, kenapa just a good man is not
enough. Guys, suka ngga suka, ngaku
ngga ngaku, sadar ngga sadar, kita itu
hidup di dunia yang kejam di dunia
yang penuh dosa, di dunia yang ngga
adil.
Sebagai anak Tuhan, kita tidak
kebal terhadap penderitaan. Tuhan
Yesus ngga pernah menjamin, kita
ngga akan ngalamin PHK, ngga akan
kena kanker, ngga akan mengalami
sakitnya ditinggal mati org2 yang kita
kasihi … Tuhan ngga pernah janjiin itu.
Kita bisa kena kanker, suami kita
bisa kehilangan pekerjaan, anak kita
bisa sakit bahkan mungkin meninggal
dalam kecelakaan, usaha kita bisa
bangkrut. All of this can happen.
Oh, tentu saja gue percaya pada
pemeliharaan Tuhan, tapi ingatkah kita
akan cerita Ayub? J Di mana Tuhan
sendiri yang mengizinkan semua
pencobaan itu terjadi dalam hidupnya
… (tentu saja Tuhan mengizinkan itu
terjadi karena Tuhan ingin mengasah
karakter Ayub dan memberkati Ayub
lebih luar biasa lagi. But when all that
disaster happen, ayub didn’t
understand … ayub menderita!)
We’ll never know what will
happen. We’ll never know.
Gue inget bulan kemaren, gue
cerita ama suami gue, tentang seorang
temen yang anaknya terkena autis. En
gimana perjuangan mereka suami istri
mendampingi anaknya sampai
anaknya bisa mengalami kemajuan
yang luar biasa. Bener-bener praise
God. Kalian tau apa yang dikatakan
suami gue?
“Well, you know, this also can
happen to us … tapi jangan kuatir. Kalo
itu terjadi, we’ll face it together.”
En gue senyum trus bilang, “Yup,
we’ll face it together with God.” :D
Tidakkah itu melegakan guys?
Tau bahwa anything can happen, but
we don’t need to worry, coz we have
powerful God! And we have each other
… Apapun yang terjadi, kita sama-
sama tau, kita bisa datang ke tahta
Kasih Karunia Bapa dan memohon
kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia,
kita bisa ambruk, bisa ngga kuat, tapi
Bapa kita yang berjanji akan
menguatkan kita.
Tapi apa jadinya kalo kita tidak
punya common strength …
Cowok sebaik apapun, hanya
manusia biasa. ketika badai kehidupan
mulai menerjang, yang kita butuhkan
bukan cowok yang baik tapi cowok
yang tau kemana dia bisa mendapat
kekuatan Ilahi untuk menopang dirinya
dan menopang keluarganya … Ketika
masalah dateng, kita ngga butuh
cowok baik, tapi kita butuh cowok yang
bersandar pada Tuhan. cowok yang
baik bisa ambruk ketika masalah silih
berganti, tapi cowok yang bersandar
pada Tuhan justru akan bangkit seperti
rajawali ketika masalah datang.
Yes 40:30-31 "Orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-
nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah."
That’s why only a good man is
not enough. We need a godly man to
build a godly marriage.
Waktu gue married, gue kutip one
of my fave poem di undangan dan di
liturgi.
Marriage takes three to be
complete. (By: Beth Stuckwisch)
It's not enough for two to meet, they
must be united in love by love's
Creator, God above.
Then their love will be firm and
strong; able to last when things go
wrong.
Because they've felt God's love and
know He's always there, He'll never
go.
And they have both loved Him in kind,
with all the heart and soul and mind.
And in that love they've found the way,
to love each other every day.
A marriage that follows God's plan
takes more than a woman and a man.
It needs a oneness that can be only
from Christ. Marriage takes three
Yup, gue setuju banget. Hanya dengan
tangan Tuhan, our love will be firm
and strong, able to last when things
go wrong!
Banyak hal di dunia ini bisa terjadi. En
hanya dengan kasih karunia Tuhan dan
Iman bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan, kita bisa maju terus,
bisa terbang dan bukannya terpuruk
ketika badai itu datang.
That’s why once again … a good man
is not enough …
Seorang temen gue, Shinta, yang nulis
Mencari Ayah Yang Baik Bagi Anak-
anakku, bilang begini,
A godly man is an imperfect
man that worships the perfect God …
and it’s the perfect God who will
mold and shape him to be more and
more like Jesus.
Gue setuju 1000% ama statement
di atas. Cowok yang godly (bukan
sekedar Kristen, sekedar pelayanan tapi
bener-bener cowok yang takut akan
Tuhan), itu bukan cowok yang
sempurna. Suami gue kagak
sempurna, tapi karena dia
menyembah Allah yang sempurna, krn
suami gue mengasihi Allah yang
sempurna maka Allah SENDIRI yang
akan turun tangan dan membentuk dia
untuk menjadi seperti Yesus. Bukan
kita, para wanita, para istri yang bisa
mengubah dia, cuman Tuhan yang
bisa.
En alasan terakhir guys, I want
you to look into God’s heart when He
gave that command to us.
Salah satu alasan kita menolak
untuk taat pada perintah Tuhan adalah
karena kita ngga mengerti hati-Nya.
Kita pikir Tuhan itu mau bikin kita
repot. Kita pikir Tuhan itu seneng kalo
kita ngga seneng. Kita pikir tuhan itu
‘JAHAT’, (oh tentu saja kita ngga
terang2an bilang Tuhan itu jahat, tapi
ketika kita mempertanyakan
perintahnya, sebenernya kita
meragukan bahwa Tuhan itu BAIK
dank arena Tuhan itu BAIK maka
semua perintah-Nya itu untuk
KEBAIKKAN juga).
Oke, bayangkan guys kalian pergi
lagi ikut hiking di suatu hutan. Nah
ketika jalan melewati satu jalan setapak
ternyata di ujung jalan setapak itu,
kalian ngeliat ada lobang besar penuh
ular di situ. HIIIII … gue paling takut
sama ular >.< Apa yang kalian lakukan?
Kalian pasti buru-buru balik, en ketika
ada temen-temen laen yang mau ke
jalan itu, kalian pasti bilang,
“JANGAANNN ke situ. Di ujung sono
ada lubang penuh ular bow!!”
Ketika kalian ‘melarang’ temen-
temen kalian buat ke sono, eh temen
bae kalian malah ngga percaya, dia
malah ngetawain kalian en bilang
kalian lebay. >.< what will you feel
guys?
Kesel karena ngga dipercaya …
Kesel karena malah diketawain. En
yang sangat mungkin, sedih … yah
sedih. Because your own bestfriend
nga percaya sama kalian, karena
sahabat kalian sendiri ngga percaya
kalo larangan kalian itu untuk
kebaikkan dia.
Kira-kira begitulah hati-Nya Tuhan
… Semua larangan di Alkitab itu Tuhan
berikan karena Ia tahu, di ujung jalan
yang sepertinya nikmat, baik, bagus,
ada lubang penuh ular. Ada tangisan,
ada ratapan, ada rintihan …
Ada jalan yang disangka orang
lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Amsal 14 : 12
En ketika kita terjatuh, kita
melanggar dan kita menangis, apa kita
pikir Tuhan akan bilang, “Ya udah …
sukurin loh. Ngga nurut sih!”
Ngga.
Tidak dilakukan-Nya kepada
kita setimpal dengan dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita
setimpal dengan kesalahan kita,
Mazmur 103 : 10
Tuhan juga menangis dengan
kita ketika kita menangis. Kalau kalian
liat, ibu-ibu yang anaknya sedang sakit,
siapa yang nangisnya lebih kenceng?
IBUNYA. Semua ibu kalo ditanya,
mending dia yang sakit apa mending
anaknya yang sakit pasti semua bilang,
mending dia yang sakit bukan anaknya.
Kalau manusia yang penuh dengan
dosa dan egois aja bisa begitu,
kebayang ngga sih guys, hati-Nya
Tuhan tuh kayak apa ketika kita
menderita bahkan karena kesalahan
kita sendiri??
Guys, trust HIS HEART. Perintah
menikah hanya dengan yang sepadan
itu bukan untuk membuat kalian
menderita! NO!! Justru Tuhan pengen
kalian menikmati pernikahan yang
indah, menikmati pernikahan dengan
suami yang bener-bener mau belajar
mengasihi kalian seperti Kristus
mengasihi jemaatt!!!
He doesn’t want to give you just a
happy marriage, He wants to give you a
fulfilling marriage so that through your
marriage you can GLORIFY HIS NAME!
He wants to use you and your spouse
to blessed the nation through your
marriage!! En Dia tau itu hanya bisa
terjadi, jika kalian menikah dengan
anak-Nya yang sekalipun ngga
sempurna tapi mau terus
disempurnakan oleh tangan-Nya. J
Bacaan ekstra :
http://
hanshinta1.blogspot.com/2010/06/
happy-or-fulfilling-marriage.html
(happy or fulfilling marriage?)
My fave quote dari tulisan di atas : I
would rather wait a thousand years
for that man who loves and fears the
Lord and live 1 fullfilled day of
marriage together, than wait a day &
live 1000 ‘just happy’ (or worse live
1000 miserable) days together.
(Ershinta Vid Neyst)
Minggu, 19 Februari 2012
Galau di social media. Haruskah?
Setiap orang pasti pernah ngerasa yang namanya galau,baik karna cinta,masalah pertemanan bahkan nilai pelajaran sekolah,tapi biasanya yang mendominasi itu perasaan galau karna cinta2an,setuju?!
Nah kita langsung aja ke poin utama.
Wajar gak sih kalo kita galau??? jelas aja sebagai manusia normal yang punya hati dan perasaan sangat wajar kalo kita galau :). Ga jadi masalah apapun penyebab kita galau,mau itu gara2 pacar,temen,sekolah dll nah yang menjadi masalah adalah ketika lo galau tidak pada tempatnya.
Fyi,Galau itu menular loh,fakta sdh membuktikan hal ini,coba deh lo bayangin kalo lo lagi seneng2nya tiba2 dateng temen lo dgn muka kecut trus ngomong hal2 ttg semangat yang patah karna galau, ex: "kenapa sih gue kaya gini,kenapa sih dia beginiin gue, gue ga napsu makan, atau yg paling parah Gue pengen mati aja,bosen idup dll. Gimana mood lo setelah liat orang kaya gitu??? tanpa dijawabpun udh jelas kalo mood lo sendiri bakal ancur atau bahkan lo ikut2an galau.
Nah sebegitu besarnya efek galau yang menular itu dan yang fakta yang menyedihkan saat ini adalah bahwa banyak remaja2 labil yang mengGALAU di SOCIAL MEDIA!!! Social media itu sendiri adalah tempat kita bersosialisasi di dunia maya dan social media itu diakses oleh lebih dari berMILYAR manusia di bumi ini,dan kebayang gak seberapa buruknya tingkah laku kita kalo kita Mentransfer kegalauan kita dengan menulis kata2 patah semangat alias galau di status facebook atau twitter kita?! yang lebih parahnya lagi bukan cuma temen sekolah lo yang ngeliat kegalauan lo,tapi seluruh dunia bisa mengakses profile page lo dan lebih dari 5milyar manusia bisa rusak moodnya karna keGalauan lo pribadi.
Ga munafik gue akui kalo dulu gue suka banget galau di social media,dalam otak gue saat itu biar org yg lagi gue galauin bisa ngebaca atau stidaknya rasa galau dalam hati ini bs berkurang dengan gue curahin di twitter,atau setidaknya org bisa simpati ke gue,tapi ternyata itu semua salah! mungkin buat lo semua galau di social media pasti berpikiran sama. tapi sebenarnya saudara2, bukannya mengurangi tapi status2 itu malah jd menginfluence orang2 atau mungkin memaksa orang2 biar ngerasain apa yg lo rasain!
Marilah sadarkan diri kita,social media itu konteksnya kita bersosialisasi,berteman dan bersahabat dengan orang2 banyak,memang kita bebas memposting apapun tentang diri kita di social media,tapi tidak perlu seluruh dunia tau ttg isi hatimu :). Dalam segala aspek kehidupan memiliki etika,termasuk dalam social media juga memiliki etika,mari gunakanlah social media dengan tepat dan beretika sebagai manusia,karna etika lah yg membuat kita berbeda dengan binatang. :)
Kamis, 16 Februari 2012
Abang kumis dan rental sial
Hari ini gue ngalamin peristiwa yang bener2 ngeselin,gimana gak ngeselin,duit bulanan yang tinggal 10rebon menguap seakan gak berarti gara2 abang2 kumisan sialan itu. eit,siapa nih abang kumis? oke2 biar berurutan gue jelasin kronologinya.
Ceritanya kemaren malem gue keinget kalo mesti ngeprint tugas karya ilmiah bahasa indonesia buat dipresentasiin besoknya,nah tapi dikarenakan gue kecapekan abis makan2 dirumahnya nabila ditambah lg printer gue yg keabisan tinta,jd diurungkanlah niat yg mulia itu dan gue memilih tidur pules sampe pagi,tapi gue udh bikin plan kalo ngeprintnya besok pagi aja pas pelajaran pertama.
Nah tadi paginya disekolah,gue minta ijin keluar pas pelajaran sosiologinya mami dan ijin keluarnya bareng si ferdi yg emang doyan banget keluar masuk sekolah buat ijin. Singkat cerita gue pergi dibonceng ferdi ke salah satu rental komputer dideket smp 7,nah pertama kali ngelangkahin kaki di rental itu,perasaan gue mulai ga enak,bulu kuduk merinding ditambah lagi suasana rental komputer yg agak remang2. selangkah demi selangkah gue masuk ke dalam,yg bikin suasana tambah dramatis ada sesosok jasad item lagi duduk dikursi plastik dgn baju kaos partai yg dibagiin gratis pas kampanye taun lalu. Jasad item ini pandangannya kosong,dan yang bikin gak tahan itu ketika ngeliat mukanya dari idung kebawah,nampak semacam bulu2 kasar yg semrawutan,gue sempet ngira itu bulu idungnya yang keluar,tapi ternyata itu kumis! Dan sesosok jasad item berkumis itu adalah penjaga rental itu.
"ada apa dek?", abg kumis itu nanyain. "mau ngeprint bang,berapaan selembar?",gue jawab. "oh bisa2,500 dek selembar",dia jawab lagi. Gue lalu menuju kompinya abg kumis dan nyerahin card reader gue yg isinya tugas yg mau diprint,tp pas dicolokin yg keluar di monitor adalah "Usb Device Not Recognize" dan card reader itu ga kebaca,padahal sebelumnya card reader itu baik2 aja. Akhirnya si bang kumis ngeluarin card readernya dia dan untungnya sd card gue msh kebaca,tapi ada lagi hal ganjil lainnya,file yg harusnya udh diedit dan siap di print malah jd file yg ga keedit pas dibuka di kompi itu,hati gue udh mulai panas,tapi ya sudahlah akhirnya gue edit ulang file itu dan yg bikin kesel si abang kumis ini banyak nanya seolah2 mau ngejebak gue biar ngerental jg bkn cm ngeprint jd biayanya nambah,tapi gue ga kejebak,gue edit secepatnya dan pas selesai,filenya ga bisa disave dan abg kumis itu malah nyalahin sd card gue! dan pas si kumis ngidupin printernya tiba2 lsg ngeprint otomatis dan muka si kumis lsg berubah jd nambah ga enak. "lah kok gini? kok gini? udh kamu print ya tadi?",kata si kumis pura2 bingung dan terang aja gue jawab buat apa gue print duluan sebelum diedit dan kembali si kumis ttp nyolot kalo gue udh ngeprint duluan sblm diedit. Hati gue mulai panas lg,apalagi pas dy blg "ah udhlah yg jelas ini udh terprint" rasanya editan gue sia2 karna yg terprint itu mentahannya,gue jg bingung apalagi cover depannya msh blm diubah jd nama gue,msh nama penulis aslinya gara2 itu karya ilmiahnya gue copas dari internet. Gue pikir2 lagi ya udhlah daripada gue ngeprint ulang lagi dan biaya nambah lagi,mengingat isi dompet tgl 10rebon jadinya gue putusin cm ngeprint ulang covernya aja dan ketika ngebayar si kumis blg 7000 dek karna covernya berwarna,yah gue kasih aja sih karna emg covernya banyak warna dan pikiran gue biar secepatnya keluar dari rental sialan itu. pas di jalan gue itung ulang lg lembarannya dan ternyata cm ada 5 lembar include cover yg 2x diprint td jd kalo 500/lembar x 5 lembar harusnya gue cm bayar 2500 nah kenapa jd 7000? damn! makin sadarlah kalo gue ditipu abis2an sama mahluk berkumis itu! ditambah lg duit gue yg tgl 3rb abis buat ngejilid! abang kumis sialan!
fyi: tugas gue ditolak mentah2 gara2 penulisan yg salah ( ya iyalah sama sekali belum diedit) dan yang gue dapet adalah = ketiadaan,setelah ngorbanin waktu,duit,perasaan dan emosi pas ngadepin bang kumis penjaga rental sial itu.
Minggu, 12 Februari 2012
The Power of Positive Thinking

Positive thinking is a mental attitude that admits into the mind thoughts, words and images that are conductive to growth, expansion and success. It is a mental attitude that expects good and favorable results. A positive mind anticipates happiness, joy, health and a successful outcome of every situation and action. Whatever the mind expects, it finds.
Not everyone accepts or believes in positive thinking. Some consider the subject as just nonsense, and others scoff at people who believe and accept it. Among the people who accept it, not many know how to use it effectively to get results. Yet, it seems that many are becoming attracted to this subject, as evidenced by the many books, lectures and courses about it. This is a subject that is gaining popularity.
It is quite common to hear people say: "Think positive!", to someone who feels down and worried. Most people do not take these words seriously, as they do not know what they really mean, or do not consider them as useful and effective. How many people do you know, who stop to think what the power of positive thinking means?
The following story illustrates how this power works:
Allan applied for a new job, but as his self-esteem was low, and he considered himself as a failure and unworthy of success, he was sure that he was not going to get the job. He had a negative attitude towards himself, and believed that the other applicants were better and more qualified than him. Allan manifested this attitude, due to his negative past experiences with job interviews.
His mind was filled with negative thoughts and fears concerning the job for the whole week before the job interview. He was sure he would be rejected. On the day of the interview he got up late, and to his horror he discovered that the shirt he had planned to wear was dirty, and the other one needed ironing. As it was already too late, he went out wearing a shirt full of wrinkles.
During the interview he was tense, displayed a negative attitude, worried about his shirt, and felt hungry because he did not have enough time to eat breakfast. All this distracted his mind and made it difficult for him to focus on the interview. His overall behavior made a bad impression, and consequently he materialized his fear and did not get the job.
Jim applied for the same job too, but approached the matter in a different way. He was sure that he was going to get the job. During the week preceding the interview he often visualized himself making a good impression and getting the job.
In the evening before the interview he prepared the clothes he was going to wear, and went to sleep a little earlier. On day of the interview he woke up earlier than usual, and had ample time to eat breakfast, and then to arrive to the interview before the scheduled time.
He got the job because he made a good impression. He had also of course, the proper qualifications for the job, but so had Allan.
What do we learn from these two stories? Is there any magic employed here? No, it is all natural. When the attitude is positive we entertain pleasant feelings and constructive images, and see in our mind's eye what we really want to happen. This brings brightness to the eyes, more energy and happiness. The whole being broadcasts good will, happiness and success. Even the health is affected in a beneficial way. We walk tall and the voice is more powerful. Our body language shows the way you feel inside.
Positive and negative thinking are both contagious.
All of us affect, in one way or another, the people we meet. This happens instinctively and on a subconscious level, through thoughts and feelings transference, and through body language. People sense our aura and are affected by our thoughts, and vice versa. Is it any wonder that we want to be around positive people and avoid negative ones? People are more disposed to help us if we are positive, and they dislike and avoid anyone broadcasting negativity.
Negative thoughts, words and attitude bring up negative and unhappy moods and actions. When the mind is negative, poisons are released into the blood, which cause more unhappiness and negativity. This is the way to failure, frustration and disappointment.
Practical Instructions
In order to turn the mind toward the positive, inner work and training are required. Attitude and thoughts do not change overnight.
Read about this subject, think about its benefits and persuade yourself to try it. The power of thoughts is a mighty power that is always shaping our life. This shaping is usually done subconsciously, but it is possible to make the process a conscious one. Even if the idea seems strange give it a try, as you have nothing to lose, but only to gain. Ignore what others might say or think about you, if they discover that you are changing the way you think.
Always visualize only favorable and beneficial situations. Use positive words in your inner dialogues or when talking with others. Smile a little more, as this helps to think positively. Disregard any feelings of laziness or a desire to quit. If you persevere, you will transform the way your mind thinks.
Once a negative thought enters your mind, you have to be aware of it and endeavor to replace it with a constructive one. The negative thought will try again to enter your mind, and then you have to replace it again with a positive one. It is as if there are two pictures in front of you, and you choose to look at one of them and disregard the other. Persistence will eventually teach your mind to think positively and ignore negative thoughts.
In case you feel any inner resistance when replacing negative thoughts with positive ones, do not give up, but keep looking only at the beneficial, good and happy thoughts in your mind.
It does not matter what your circumstances are at the present moment. Think positively, expect only favorable results and situations, and circumstances will change accordingly. It may take some time for the changes to take place, but eventually they do.
Another method to employ is the repetition of affirmations. It is a method which resembles creative visualization, and which can be used in conjunction with it. It is the subject of another article on this website.
The other articles at this website, about the power of concentration, will power, self-discipline and peace of mind also contribute to the development of a positive mind, and are recommended for reading and practicing.